Sabtu, 18 Maret 2017

Rufaidah Al Aslamiyah: Pelopor profesi Perawat

Dikalangan perawat nama Rufaidah Al-Aslamiyya (570 – 632 M) memang kurang terkenal. Mungkin kalah tenar disbanding Florence Nightingale (1820 – 1910 M), yang dianggap sebagai pelopor dalam bidang keperawatan modern (Pioneer of Modern Nurse). Padahal 12 abad sebelumnya Rufaidah telah mempeloporinya.

Merupakan bagian dari suku Khazraz di Yatsrib (Madinah), bahkan menjadi wanita pertama yang masuk Islam di kalangan penduduk Yatsrib. Otomatis ia menjadi kaum Anshar (penolong) atas Muhajir.

Bakatnya sebagai pekerja kesehatan mungkin didapat dari As-Sa’dy, yaitu ayahnya sendiri yang berprofesi sebagai dokter masa itu. Sejak kecil Rufaidah memang senang membantu ayahnya mengobati pasien.

Dalam perang Badar, Uhud, Ahzab dan Khaibar, Rufaidah ikut serta sebagai tenaga perawat yang merawati mujahid yang terluka dalam pertempuran. Rufaidah saat itu merintis profesi public health nurse (Perawat Kesehatan Masyarakat) dan social worker (Pekerja Sosial), sekaligus menjadi teladan dalam bidan keperawatan.


Rufaidah bukan hanya sebagai perawat saja. Suatu saat sebelum perang Khaibar terjadi beliau pernah meminta ijin kepada Rasulullah untuk mengajari teori dan praktek keperawatan kepada beberapa shahabiyyah lainya. Ide brilliant tersebut tentu saja disambut oleh Rasulullah dengan keluarnya ijin dan dukungan penuh. Mungkin kelak ini juga merupakan sekolah keperawatan pertama di dunia.

Perempuan terlatih di Perguruan Rufaidah tersebut kemudian diorganisir oleh Rufaidah. Beberapa perempuan muslim yang terdidik oleh Rufaidah dalam praktek keperawataan diantaranya adalah Ummu Ammara, Aminah, Ummu Ayman, Safiat, Ummu Sulaiman, dan Hindun. Dan sejak perang Khaibar Umat Islam memiliki Team Khusus perawat yang dipimpin oleh Rufaidah. Rupanya Rufaidah juga tampil menjadi seorang pendidik, pelatih yang handal dan sebagai organisatoris yang dapat diandalkan.

Dimasa damai, Rufaidah membuat klinik ‘Tenda’ perawatan di luar masjid Nabawi di Madinah. Selain itu juga, Rufaidah terkenal aktif mendampingi masyarakat dalam memberantas penyakit sosial. Rufaidah tampung orang-orang terdampak perang; seperti yatim, miskin, anak-anak cacat, bahkan yang terkena gangguan jiwa.

Kepeloporan dan prestasi Rufaidah Al-Aslami, 14 abad yang lalu, membuat University of Bahrain di Irlandia memberi penghargaan Rufaida Al-Aslamia Prize In Nursing terhadap mahasiswa keperawatan yang berprestasi. Penghargaan yang diseleksi dan ditetapkan oleh panel klinis anggota staf medis senior ini sangat didambakan oleh setiap mahasiswa. Penghargaan diberikan kepada mahasiswa yang secara konsisten unggul dalam memberikan asuhan keperawatan yang luar biasa untuk pasien.

Sosok yang luas ilmu dan wawasannya, yang terampil dan empati, yang penuh dengan jiwa kepeloporan, yang semuanya beliau dedikasikan untuk kejayaan Islam dan ummat Islam.****  (waiman)

pernah dimuat dalam MAJALAH AMANU

almukaromah, 18 maret 2017
Share:

0 komentar:

Posting Komentar