Artinya: "Dan [ingatlah],
ketika Musa berkata kepada kaumnya: "Hai kaumku, ingatlah ni'mat Allah
atasmu ketika Dia mengangkat nabi-nabi di antaramu, dandijadikan-Nya kamu
orang-orang merdeka, dan diberikan-Nya kepadamu apa yangbelum pernah
diberikan-Nya kepada seorangpun di antara umat-umat yanglain". (QS
5/20)
Musa AS sebagai Nabi Revolusioner memperingatkan Ummat Islam Bani Israil akan
tigahal yang merupakan keharusan sejarah, sejarah untuk meraih kemerdekaan
ummatislam dan meraih mardhatillah.
1.HADIRNYA PARA NABI
2.TERAIHNYA KEMERDEKAAN
3.SEMPURNANYA NIKMAT ALLAH
[1] HADIRNYA PARA NABI
Nabi Musa AS mengingatkan Ummatnya akan pentingnya kehadiran
para Nabi. Karena para Nabi adalah "pembawa berita besar" (naba'un adzhiem), yaitu berita besar revolusi.
Berita besar perubahan totalitas itu
adalah kabar paling menggegerkan para elitpolitik di suatu negri.
Seperti proklamasi risalah Nabi Muhammad SAW di bukit shofa
(tahun ke-3 Nubuwwah) (QS 7/158), berita besar itu langsung mendapat
reaksi negative dari penguasa Negara Hijaz dengan mengeluarkan pernyataan
resmi "Tabba Laka Ya Muhammad" (Celaka
engkau wahai Muhammad!). Pernyatan itu dikeluarkan langsung oleh pemimpin
tertinggi Negara Hijaz yaitu Abu Lahab (QS
Al-lahab). Sebuah pernyataan resmi Negara Hijaz yang menyatakan bahwa Muhammad
dan pengikutnya adalah Musuh Negara, bahwa gerakan Muhammad adalahin
konstitusional dan makar.
Seperti reaksi Rezim Fir'aun terhadap Musa AS yang kemudian mengeluarkan
pernyataan resmi kenegaraan "Daruuni
Aqtul Musa" (Biarkan aku bunuh Musa) (QS 40/26). Itu terjadi
karena Fir'aun ketakutan oleh gerakan perubahan Musa yang langsung melakukan
perubahan pada Sistem Hidupnya (Ad-Din). Ini semua dimulai dengan
Proklamasi oleh N Musa dihadapan kaumnya , yaitu proklamasi "Dzahirnya Al-Mulku" (berdirinya
kerajaan), yakni kerajaan yang dipimpin Musa AS (QS 40/29)
Setelah berita besar itu
dikumandangkan, maka para Nabi itu kemudian mengobarkan semangat berperang kepada ummat (QS 8/65). Yaitu Perang untuk
menegakan Din Allah (QS 2/193),perang melawan kekuatan Penjajah ummat manusia
(QS 20/24). Jadilah para Nabi sebagai tokoh perubahan yang akan membebaskan
manusia dari segala rantai penjajahan yang membelenggu (QS 7/157).
Ummat Islam pasti akan mencapai kemerdekaannya jika mau
memuliakannya,menolongnya dan mengikuti cahaya yang terang yang diturunkan
kepadanya (AlQur'an) (QS 7/157)
Tentu saja Nabi pada Zamannya kini adalah "Warotsatul Anbiya" (pewaris
jiwa Anbiya) yaitu ulama. Ulama adalah manusia yang hanya takut kepada Allah (QS
Fathir: 29). Ulama yang hanya takut kepada Allah SWT dan tidak takut kepada
manusia.
Ulama pewaris anbiya adalah pembawa berita besar revolusioner dan pengobar
semangat ummat untuk bangkit dan berjuang. Seperti Thalut yang mewarisi
semangat revolusioner Nabi Syamil, untuk melawan Penjajah Zaluth (QS 2/243).
Adanya waratsatul anbiya sebagai penggelora semangat Revolusioner dan adanya
ummat yang setia mengikuti jalan terjal perjuangan menuju kemerdekaan adalah
prasyarat mutlak teraihnya kemerdekaan (QS 7/157)
[2] TERAIHNYA KEMERDEKAAN
Nabi Musa As mengingatkan Ummat Islam Bani Israel bahwa, Kemerdekaan
itu bukan hanya terusirnya anasir anasir asing dari suatu negri, tetapi Ummat Islam
yang berdaulat kedalam dan keluar.
Dalam QS 24/55 diistilahkan dengan "Layastakhlifannahum Fil Ardhi"
(pasti mereka berdaulat penuh di suatu negri).
Nabi Musa AS bukan hanya hendak membebaskan Bani Israel dari penjajahan Fir'aun,
tetapi terbebasnya Bani Israel dari penjajahan Fir'aun akan dijadikan Jembatan
Emas menuju Kemerdekaan Ummat Islam, yaitu ummat Islam merdeka berdaulat
mengatur negrinya sendiri berdasar (I'tishom) kepada Kitab Allah (QS
3/103).
[3] SEMPURNANYA NIKMAT ALLAH
NABIMUSA AS juga mengingatkan bahwa kesempurnaan Nikmat
Allah SWT hanya akan dapat dinikmati
jika Ummat Islam Sudah berkuasa (MERDEKA).
Nikmatpasca kemerdekaan itu adalah:
(1) Din (hukum) Islam Tegak ,
(2) Ummat Islam Bebas beribadah, bersyariat, atau mengaktualisasikan keislamannya tanpa ada
yang menghalangi
(3) Dirubahnya rasa takut menjadi aman sentausa, atau lahirlah suatu kondisi
"gemahripah repeh rapih, tata tengtrem kerta raharja", suatu kondisi
masyarakat yangadil dan makmur dan diridhai Allah (QS 24/55)**** (waiman)
Almukaromah, 3 maret 2017
0 komentar:
Posting Komentar