Selasa, 28 Maret 2017

Komunisme Indonesia 1948 Negara Komunis Impian Muso

Pada bulan Maret 1946, para mantan pemimpin Partai Komunis Indonesia tahun 1926, dibebaskan dari Digul. Hanya berselang 7 bulan didirikan kembali PKI (Januari 1947) yang dipimpin Alimin. Tegabung di dalam PKI adalah Aidit, Nyoto yang datang dari RRC dan juga Darusman dan Soeripto yang datang dari Belanda. Rupanya Komunis sanggup bertahan hidup dalam organisasi dan pergerakan bawah tanah. Selama lebih dari dua dasawarsa mereka terbenam dalam gerakan klandestin kini muncul ke permukaan kembali.

Akibat Renville Agreement (1948), PNI dan Masyumi menarik dukungan dalam kabinet Amir Syarifudin. Amir Syarifudin akhirnya mengundurkan diri. Posisi Perdana mentri Republik Indonesia diduduki oleh Hatta.

Sayap kiri pimpinan Amir Syarifudin yang menduduki Menhan pada kabinet Hatta, membentuk FDR (Front Demokrasi Rakyat), pada tanggal 26 Februari 1948. FDR memusatkan gerakannya di Solo dan berkoalisi dengan TKR dibawah pimpinan Jendral Mayor Sutarto, dan mendapat dukungan dari satuan-satuan Angkatan Laut RI di Solo.

Muso, yang pada tahun 1926 kabur ke Rusia setelah gagalnya pemberontakan komunis, kini kembali ke Indonesia dari Rusia. Muso menetap di Madiun. Sebagaimana Solo, Angkatan laut Tentara RI Solo dan kepolisian mendukung Sayap Kiri (Komunis). Muso menjadi pemimpin Komunis Madiun.


Amir Syarifudin dan Muso memimpin pemberontakan pada tahun 1926 di Madiun atau yang dikenal dengan “Madiun Affaire”. Pemberontakan tersebut diawali dengan Proklamasi REPUBLIK SOVYET (KOMUNIS) INDONESIA oleh Muso, pada tanggal 18 September 1948. Muso juga mengumumkan bahwa Negara sudah dioper alih di bawah kekuasaannya sekaligus menyerukan kepada seluruh rakyat Indonesia untuk menggulingkan pemerintahan Soekarno – Hatta.

Segera setelah Republik Sovyet Indonesia diproklamirkan, lascar merah bersenjata yang tergabung dalam FDR/PKI melakukan aksi-aksi menguasai pos-pos terpenting. Di Magetan mereka menggunakan preman, warok, perampok dan bandit-bandit untuk mengacaukan situasi. Perampokan yang seringkali disertai pembunuhan dan kerusuhan dibuat agar polisi kewalahan mengatasinya.

Pesantren Takeran, Pesantren Sabilil Muttaqien pimpinan kiai Imam Mursjid Muttaqien dan Kiai temanggung diganyang habis-habisan, termasuk pesantren-pesantren cabangnya. Pesantren- pesantren tersebut dianggap musuh PKI. Dalam pemulihan keamanan oleh Polisi juga beberapa polisi ikut menjadi korban keganasan PKI.

Pembantaian misal juga terjadi di Pabrik Gula Rejosari/Gorang-Gareng. Beberapa anggota polisi yang anti Komunis menjadi korbannya. Termasuk bupati Magetan yang disiksa dan diikat, digiring dan dihabisi di pabrik gula.

Pembantaian dan kekejaman PKI juga terjadi di desa Soca kecamatan Bendo, di desa ini terdapat dua sumur. Sumur kesatu di masukan kedalamnya 108 orang yang kemudian berhasil diidentifikasi hanya 67 orang. Di sumur kedua terdapat 30 korban keganasan PKI. Sumur tersebut baru digali tahun 1950.

Peristiwa yang hampir serupa dengan peristiwa desa Soca terjadi juga di desa Cigrok. Seorang Kiai dari pesantren berpengaruh yaitu Kiai Ahmad Idris, yang juga anggota Masyumi, dipaksa mendukung FDR/PKI hanya saja Kiai Ahmad Idris tetap tidak mau. Menurut penuturan Kiai Ahmad Idris telah terjadi pembantaian di desa Cigrok dan dimasukkan kedalam sumur tua Kepuhrejo. Menurut Kiai Ahmad Idris bahwa termasuk korban adalah Kiai Imam Sofwan, Kiai Zubair dan Kiai Bawani yang dihantam dengan benda benda tumpul dan dimasukan kedalam sumur tua. Sumur tersebut baru digali tahun 1964 dan ditemukan 22 kerangka kepala dan beberapa pentungan kayu.

Desa Dungus kecamatan Kanigoro juga menjadi saksi keganasan FDR/PKI, dimana dalam monument Kresek dicatat ada 17 orang korbanya.

Mungkin saja masih banyak korban yang belum diungkap atau sengaja tidak diungkap mengingat pola-pola kekerasan yang selalu dilancarkan dalam setiap aksi pemberontakan PKI.

Peristiwa Madiun Affairs ini sungguh menjadi tikaman tajam disaat Republik Indonesia menghadapi Belanda baik dalam diplomasi maupun agresi militer.

Pada 19 September 1948, Presiden Soekarno dalam pidato yang disiarkan melalui radio menyerukan kepada seluruh rakyat Indonesia, untuk memilih: Muso atau Soekarno-Hatta. Maka pecahlah konflik bersenjata, yang pada waktu itu disebut sebagai Madiun Affairs (Peristiwa Madiun).

Umur Republik Sovyet Indonesia hanya 10 hari (dua minggu). Kekuatan pasukan pendukung Muso digempur dari dua arah: Dari barat oleh pasukan Divisi II di bawah pimpinan Kolonel Gatot Soebroto, yang diangkat menjadi Gubernur Militer Wilayah II (Kota Semarang|Semarang-Kota, Surakarta|Surakarta) tanggal 15 September 1948, serta pasukan dari Divisi Siliwangi, sedangkan dari timur diserang oleh pasukan dari Divisi I, di bawah pimpinan Kolonel Soengkono, yang diangkat menjadi Gubernur Militer Jawa Timur, tanggal 19 September 1948, serta pasukan Mobile Brigade Besar (MBB) Jawa Timur, di bawah pimpinan M. Yasin.

Panglima Besar Soedirman menyampaikan kepada pemerintah, bahwa TNI dapat menumpas pasukan-pasukan pendukung Muso dalam waktu 2 minggu. Memang benar, kekuatan inti pasukan-pasukan pendukung Muso dapat dihancurkan dalam waktu singkat.
Konon Muso tewas dalam peristiwa Madiun tersebut dan Amir Syarifudin di eksekusi mati pada tanggal 20 Desember 1948 atas perintah Kol. Gatot Soebroto.

Perlu di catat bahwa gerakan Komunisme dengan PKI-nya rupanya mampu kembali bangkit setelah dua dasawarsa tenggelam dalam gerakan bawah tanah setelah kegagalannya pada pemberontakan 1926 kepada Kolonial Belanda. Bahkan keberanian PKI tahun 1948 sampai memproklamirkan Negara Komunis di Indonesia.

Ada bebera faktor yang menyebabkan kembalinya Komunis di panggung politik dan revolusi Indonesia tahun 1948:

1. Pengembangan dan pengkaderan bawah tanah yang terus berlanjut disaat organisasi politik PKI dilarang.
2. Organisasi-organisasi mantel komunis yang dijadikan sebagai lembaga yang bertugas merekrut dan mengkader anggota-anggota militant. Misalnya pendirian organ-organ kepemudaan komunis; Pesindo/Pemuda Sosialis Indonesia (9-11 November 1945) yang dimotori oleh Amir Sjarifudin; Amir Sjarifudin juga mendirikan PARSI / Partai Sosialis Indonesia pada tanggal 12 November 1945; SOBSI / Sentral Buruh Seluruh Indonesia juga dibentuk bulan November 1946. Laskar-laskar juga didirikan seperti Laskar Rakyat, Laskar Merah dan Laskar Buruh. Dan melalui organisasi-organisasi mantel komunis ini, mereka mulai ingin merehabilitasi nama komunis dan melakukan cuci tangan atas dosa-dosa dan kekejaman Komunis di masa lalu.
3. Pendidikan orang Komunis di luar negeri (Rusia dan Cina) yang bertugas menyiapkan kader-kader pimpinan komunis. Misalnya Muso di Rusia, Aidit dan Nyoto di Cina dan Darusman serta Soeripto di Belanda.
4. Penyusupan orang-orang PKI ke dalam organisasi politik / partai nasionalis yang Besar dan dipandang dapat dijadikan sebagai penggerak masa. Sejak peristiwa pemberontakan yang gagal tahun 1926, mereka banyak yang masuk menyusup ke dalam tubuh PNI nya Soekarno.
5. Infiltrasi kedalam tubuh birokrasi, dan menguasai pemerintahan. Amir Sjarifudin yang katolik Komunis, berhasil menjadi Perdana Mentri dan setelah itu menjadi Menteri Pertahanan pada kabinet Hatta.
6. Infiltrasi kedalam tubuh militer. Peristiwa Madiun Affairs benar-benar menjadi bukti bahwa Angkatan Udara, Angkatan laut dan kepolisian di Solo melalui Mayor Jendral Suprapto mampu di konsolidasikan dengan FDR-nya Amir Sjarifudin yang komunis, dan menjadi kekuatan militer pemberontakan Komunis 1948.

Keenam faktor akan terulang dalam peristiwa G 30S/PKI tahun 1965, kembali pada bulan September.****  (waiman)

pernah dimuat dalam MAJALAH AMANU

Almukaromah, 28 Maret 2017

Sumber:
1. Ahmad Mansur Suryanegara, API SEJARAH I & II, penerbit Salamadani – Bandung, cet. kedua Oktober 2009.
2. David Charles Anderson, “Kudeta Madiun 1948” (terjemahan), penerbit MedPress – Yogyakarta, cetakan kedua (edisi revisi), tahun 2008.
3. DR Anwar Harjono SH, “Perjalanan Politik Bangsa”, penerbit Gema Insani Press – Jakarta, cetakan pertama tahun 1997.
4. Suratmin, “Kronik Peristiwa Madiun, PKI 1948”, penerbit Mata Padi Pressindo – Yogyakarta, cetakan pertama februari 2012.

5. http://id.wikipedia.org/wiki/Peristiwa_Madiun.
Share:

0 komentar:

Posting Komentar