~ Pengertian fitrah ~
Fitrah adalah bahasa arab, yang arti asalnya adalah “menciptakan”, seperti
dalam QS 35:1, disana Allah sebagai “FAATIRU samawati wal ardhi” (Pencipta
langit dan bumi).
Dalam kamus Lisanul Arab, Ibnu Mandzhur menulis salah satu makna ‘fitrah’
dengan arti (Al-Ibtida wal ikhtiro / memulai dan mencipta). Sehingga dapat
ditarik pengertian bahwa FITRAH adalah penciptaan awal atau asal kejadian.
FITRAH adalah kondisi "default factory setting", suatu kondisi awal
sesuai desain pabrik.
Sebagai ilustrasi misalnya suatu barang, sebut saja “gelas”. Gelas pada awalnya
diciptakan (dibuat) dengan tujuan sebagai alat minum, maka fitrah-nya gelas
adalah sebagai alat minum. Si pembuat gelas (pabrik) pasti telah memilih bahan,
proses dan desain produknya sesuai dengan tujuan ia membuatnya. Oleh karena itu
maka gelas itu sangat cocok dan pas dipakai sebagai alat minum karena sesuai
dengan fitrahnya.
Pertanyaan berikutnya, apakah gelas itu bisa dipakai sebagai alat mandi?.
Jawabnya tentu bisa. Tetapi yang perlu diperhatikan, pasti tidak nyaman
memakainya dan si gelas itu akan cepat rusak.
~ Fitrah manusia ~
Allah telah menciptakan manusia dengan tujuan agar manusia menjadi Hamba Allah
yang pandai mengabdi (ibadah) kepada Allah SWT. Firman Allah SWT: Dan Aku tidak
menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku. (QS. 51:56).

Karena fitrahnya manusia adalah mengabdi (ibadah) kepada Allah SWT, maka
manusia dengan struktur jasmani dan rohaninya pasti bisa dipakai untuk mengabdi
(ibadah) kepada Allah. Rohani dan jasmani manusia pasti cocok dan pas dipakai
untuk beribadah. Sebaliknya jika dipakai maksiat (membangkang) kepada Allah pasti
tidak nyaman, dan dipastikan pasti bakal cepat rusak dan celaka. Sungguh
kecelakaan manusia adalah karena penyimpangan dari “FITRAHNYA”.
Seandainya manusia telah lama dan jauh menyimpang dari fitrahnya maka kadang
manusia telah merasa nyaman dengan kemaksiatan. Tetapi yang perlu dicatat itu
hanyalah sementara karena pada ujungnya pasti bakal rusak / celaka karena
penyimpangan dari fitrahnya. Firman allah: Maka tatkala mereka melupakan
peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kamipun membukakan semua
pintu-pintu kesenangan untuk mereka; sehingga apabila mereka gembira dengan apa
yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka dengan sekonyong-konyong,
maka ketika itu mereka terdiam berputus asa. (QS. 6:44)**** (waiman)
almukaromah, 4 Maret 2017
0 komentar:
Posting Komentar