Sabtu, 18 Maret 2017

Etos Kerja Seorang Muslim

Menjadi seorang muslim yang paripurna berarti beraqidah dan bersyari’at Islam, dan pribadi yang sudah dibentuk sempurna dengan aqidah dan syari’at Islam akan nampak dalam karakter pribadinya yang berakhlaqul karimah. Termasuk, dalam upayanya meraih karunia rezeki dari Allah dengan kerja atau usaha. Inilah yang disebut Etos Kerja seorang muslim, yaitu karakter atau watak seorang Muslim yang dibentuk oleh keyakinan yang pasti, dalam bekerja atau berusaha.

Bekerja dan berusaha bagi seorang muslim bukan hanya sebatas kebutuhan, tetapi merupakan kehormatan dan kemuliaan. Dengan bekerja dan berusaha, maka ia berpeluang mendapatkan hasil yang mencukupi untuk kehidupannya, sehingga terhindar dari meminta-minta kepada orang lain dan tidak membebani orang lain, bukankah ini sebagai kehormatan?. Menjadi pribadi yang mandiri diatas kaki sendiri.

Rasulullah SAW mengingatkan umatnya agar menghindarkan diri dari meminta-minta atau mengemis belas kasihan orang lain: “Terus-menerus seseorang itu suka meminta-minta kepada orang lain hingga pada hari kiamat dia datang dalam keadaan di wajahnya tidak ada sepotong dagingpun.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim).

Selain berpeluang mencukupi kehidupan, bekerja dan berusaha juga memberi peluang ia mendapat karunia yang melebihi kebutuhannya. Sehingga, dengan demikian seorang muslim dapat meraih kemuliannya dengan mensedekahkan sebagian rezeki pemberian Allah SWT tersebut. Disinilah kemuliaan seorang muslim yang mampu berbagi dengan sesama dan menginfaqkan hartanya dijalan Allah.

Rasulullah SAW bersabda bahwa “Tangan diatas lebih baik daripada tangan di bawah”, sabda Rasulullah SAW: “Sesungguhnya harta ini adalah lezat dan manis. Maka siapa yang menerimanya dengan hati yang baik, niscaya ia akan mendapat berkahnya. Namun, siapa yang menerimanya dengan nafsu serakah, maka dia tidak akan mendapat berkahnya, Dia bagaikan orang yang makan namun tidak pernah merasa kenyang. Dan tangan di atas lebih baik daripada tangan di bawah.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim).

Dengan bekerja atau berusaha ia akan meraih “kehormatan”, karena menjadi pribadi yang mandiri dan berdikari; dan akan meraih “kemuliaan”, karena berpeluang menyalurkan hartanya dengan zakat, infaq dan sedekah.

Kehormatan dan kemuliaan seorang muslim juga akan diperoleh jika dalam meraihnya ditempuh dengan cara yang Halal dan baik. Semua gambaran tentang Etos kerja seorang muslim tersebut digambarkan dengan sempurna oleh Rasulullah SAW dalam sabdanya: Sungguh pagi-pagi seorang berangkat, lalu membawa kayu bakar diatas punggungnya. Ia bersedekah dengannya dan mendapatkan kecukupan dengannya. Ia tidak meminta-minta kepada orang lain, jauh lebih baik baginya daripada meminta-minta kepada orang lain, mereka memberinya atau menolaknya. Ini karena tangan diatas lebih baik daripada tangan dibawah. Dan, mulailah dari orang yang menjadi tanggungan anda. (HR Muslim dan Tirmidzi).

Muhammad Bin Abdillah sebelum diangkat menjadi Rasul Allah SWT, beliau telah dididik dalam tarbiyyah Ilahiyyah untuk menjadi pribadi yang beretos kerja tinggi. Beliau tumbuh kembang dalam kondisi yatim, dan mencukupi kehidupannya, sejak kecil, dengan menggembalakan domba milik peternak-peternak kaya orang Makkah.

Ketika usianya menginjak belasan tahun, beliau ikut magang kepada pamannya, Abu Thalib, melakukan trading (dagang) keluar negri (ekspor dan impor). Negri-negri yang dikunjunginya adalah pusat-pusat perdagangan regional seperti Syam, Bahrain, Yordania dan Yaman.

Sejak kecil beliau sudah mandiri dan menginjak remaja beliau melakukan magang perdagangan keluar negri, sehingga saat dewasa beliau sudah piawai dalam berdagang. Kepiawaiannya inilah yang memikat hati konglomerat nasional asal kota Makkah (siti Khodijah) untuk mempekerjakannya sebagai manager di perusahaannya. Maka sejak usia 25 tahunan, beliau sudah mengelola perusahaan dagang nasional terbesar di Kota Makkah, milik siti Khodijah. Dan melakukan ekspor-Impor atas nama perusahaan tersebut.*** (waiman)

pernah dimuat dalam MAJALAH AMANU

almukaromah, 18 Maret 2017
Share:

0 komentar:

Posting Komentar