Firman Allah Ta’ala:
ادْعُ إِلَى سَبِيلِ رَبِّكَ
بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ وَجَادِلْهُمْ بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ
“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan
pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya
Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya
dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk” (( QS 6/125))
Seruan langit kepada insan penghuni bumi adalah: “serulah (manusia) kepada sabili Rabbik (jalan
Tuhanmu)” (QS 6/125). Seruan suci dan
memuliakan seluruh insan yang menyambutnya sehingga Allah SWT menggelari
manusia yang mengorbit (beredar)ditengah tengah masyarakat untuk berdakwah
dengan sebutan “KHAIRO UMMAT (Ummat Terbaik)” (QS 3/110) dan juga Allah sebut
dengan “AHSANU QAULAN (Ucapan terbaik)” (QS 41/33) .
Rasulullah SAW juga bersabda:
لِأَنْ يَهْدِيَكَ اللهُ بِكَ رَجُلاً
وَاحِدًا خَيْرٌ لَكَ مِنْ أَنْ يَكُوْنَ لَكَ مِنْ حُمُرِ النَّعَمِ. (رواه
مسلم).
“Sungguh jika Allah memberi petunjuk kepada seseorang
melalui engkau (dakwah engkau) maka itu lebih baik bagimu daripada engkau
memiliki onta merah.” (Hadits shahih riwayat Muslim dalam kitab fadha’il,
no. 2406).
Dalam Hadits yang lain, Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya
Allah SWT memberi banyak kebaikan, para malaikat-Nya, penghuni langit dan bumi,
sampai semut-semut di lubangnya dan ikan-ikan selalu mendoakan orang-orang yang
mengajarkan kebaikan kepada orang lain.” (HR. Tirmidzi dari Abu Umamah
Al-Bahili).
Al-Qur’an surat Al-An’am ayat 125 yang diawali dengan perintah SERULAH!’.
Menunjukan bahwa “menyeru manusia” atau dakwah itu, hukumnya wajib. Karena asal
dari perintah menunjukan kepada wajib kecuali kalau ada dalil lain yang
memalingkannya.
Kewajiban dakwah ini kena kepada seluruh manusia mukmin
(fardlu ain). Oleh karena itu, Allah SWT memerintahkan kepada kita agar menjadi
“Ummat” yang selalu berdakwah, dan teruslah berdakwah seperti yang telah Allah
perintahkan kepada kita (QS 42/15). Walaupun hanya menyampaikan satu ayat.
Dakwah adalah ajakan atau seruan kepada manusia kejalan Rabb (QS 6/125) agar
manusia mengabdi kepada Allah dan menjauhi thaguth (QS 39/17, 16/36) dan agar
Din Islam tegak dimuka bumi ini (42/13-15).
Bagaimana jika manusia mukmin mulai meninggalkan amanah dakwah ini?
1. Manusia yang meninggalkan amanah dakwah adalah manusia
yang EGOIS. Kalau ia benar hanya ingin benar sendiri, kalau ia baik maka ia
hanya ingin baik sendirian. Padahal Rasulullah SAW mengajarkan agar
manusia menjadi manusia social yang mau belajar qur’an dan mengajarkan Qur’an
kepada orang lain.
خَيْرُكُمْ
مَنْ تَعَلَّمَ اْلقُرْآنَ وَعَلَّمَهُ.
”Sebaik-baik kalian adalah orang yang belajar al-Qur’an dan
mengajarkannya”. (HR. al-Bukhari dan al-Tirmizi)
2. Manusia yang meninggalkan amanah dakwah adalah manusia
DAYUS, yaitu manusia yang enggan melakukan perubahan dan perbaikan sosial.
Allah SWT mengancam Adzab bagi manusia yang berpangku tangan dari
keburukan dan kejahatan social tanpa mau berpartisifasi membereskannya dengan
gerakan dakwah. Lihat kisah di adzabnya Bani Israel ketika ia diam tidak
mengingatkan masyarakat untuk berhenti menodai hari sabat (QS 7/164-165).
3. manusia yang meninggalkan amanah dakwah adalah manusia
terlaknat.Rasulullah saw bersabda, “Demi Dzat yang diriku berada di
tangan-Nya. Hendaklah kalian benar-benar melaksanakan amar ma’ruf nahi munkar.
Dan Hendaklah kalian benar-benar mengambil tangan orang yang bodoh dan
membawanya kepada kebenaran atau ALLAH benar-benar akan memukul hati sebagian
kalian dengan sebagian lainnya, kemudian melaknat kalian sebagaimana ALLAH
melaknat mereka.” (Tafsir Ibnu Katsir 3/161)
4. Mengundang adzab Allah. Dari sahabat Abu Bakar ra, beliau
berkata: sesungguhnya kami pernah mendengar Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya
jika manusia melihat seseorang melakukan kedzaliman, kemudian mereka tidak
mencegah orang itu, maka ALLAH akan meratakan adzab kepada mereka semua. (Shahih.
HR. Abu Dawud dan At-Tirmidzi)
5. Terhalang terkabulnya do’a. Rasulullah bersabda,”Demi Dzat
yang diriku di tangan-Nya, hendaknya kalian betul-betul melaksanakan amar
ma’ruf nahi munkar atau (jika kalian tidak melaksanakan hal itu, maka sungguh
ALLAH akan mengirimkan kepada kalian siksa-Nya kemudian kalian berdo’a
kepada-Nya akan tetapi ALLAH tidak mengabulkan do’a kalian.” (Shahih. HR.
Ahmad dan Tirmidzi).
semoga bermanfaat.***** (waiman)
0 komentar:
Posting Komentar