“Dan apabila kamu melihat mereka,
tubuh-tubuh mereka menjadikan kamu kagum. Dan jika mereka berkata kamu
mendengarkan perkataan mereka. Mereka adalah seakan-akan kayu yang tersandar.
Mereka mengira bahwa tiap-tiap teriakan yang keras ditujukan kepada mereka.
Mereka itulah musuh (yang sebenarnya) maka waspadalah terhadap mereka; semoga
Allah membinasakan mereka. Bagaimanakah mereka sampai dipalingkan (dari
kebenaran)? “ [QS Al-Munafiqun 63:4]
Kaum munafiqun oleh Allah diibaratkan dengan “kayu yang bersandar”. Kayu yang
bersandar bisa jadi terlihat bagus karena sudah dipotong dan dihaluskan ,
sehingga Nampak indah. Tetapi sebenarnya kayu itu tidak berakar kuat dan tidak
akan menghasilkan buahnya. TAK BERAKAR TAK BERBUAH. Karena sudah terpisah dari
pohonnya.
Sebuah gambaran bagi kaum munafiqun yang Nampak hebat secara
performance bahkan sangat memukau saat ‘berkicau’. Tetapi itu hanyalah kulit
luar yang Nampak, sementara isinya
keropos. Walaupun nampak hebat dalam amal tetapi tidak memiliki landasan Iman
yang kuat sehingga kehebatannya tidak akan menghasilkan manfaat bagi Islam dan
ummat Islam. Kehebatannya hanya berbuah (bermanfaat) bagi kepentingan dirinya
sendiri.
Kehebatan dan prestasi yang prestisius dari munafiqun hanya sebagai alat untuk
mengelabui orang yang beriman. Jabatan yang tinggi dipakai untuk menghisap
harta dan memeras keringat kaum mukminin saja. Kepintaran munafiqun benar-benar
menjadi senjata untuk tipu menipu terhadap kaum beriman. “Mereka hendak menipu Allah dan orang-orang yang beriman,
padahal mereka hanya menipu dirinya sendiri sedang mereka tidak sadar.” [QS
Al-Baqarah 2:9]
Telah banyak fakta bahwa sebagian munafiqun berhasil
berprestasi dalam gerakan islam, tetapi sejatinya hanya medium untuk memudahkan
mereka membuat rencana jahat, dan mengyoyak ukhuwwah ummat islam, atau
menyebarkan pemahaman yang sesat.
Mereka menyusup dalam gerakan-gerakan jihad, dan mengincar
posisi terhormat semata-mata agar agendanya yaitu memadamkan cahaya Allah itu
berhasil.
Retorika mereka mungkin sangat meikat hati, padahal dalam
tataran implementasi apa yang diucapkannya jauh dari perbuatannya. Apa yang
bdiucapkanya hanyalah dusta, gincu bibir penghias dan penutup borok saja.
Munafiqun yang tampil dengan performance yang menakjubkan
dan retorika yang memukau ini sangat berbahaya. Sebab biasanya sangat diturut
oleh kaum muslimin yang berhasil ditipunya. Allah menyatakan mereka adalah
musuh yang sebenarnya, maka berhati-hatilah.
Kewaspadaan terhadap mereka akan mudah dideteksi dengan
melihat ciri-ciri Munafiqun. Hingga sejak dini dapatlah dirasakan dan
dikendalikan.
Semoga waspada**** (waiman)
0 komentar:
Posting Komentar