TANYA:
Bolehkah berdo'a dengan bahasa sendiri ?
JAWAB:
(1)
Berdo'a dengan redaksi yang telah ditentukan oleh Allah dalam Al-Qur'an; atau berdasarkan tuntunan dan contoh Rasulullah SAW dalam hadits, adalah lebih afdhol, atau lebih baik.
Syakhul Islam Ibnu Taimiyah Rahimahullah berkata:
وينبغي للخلق أنْ يدْعوا بالأدعية الشرعيَّة التي جاء بها الكتاب والسنة ؛ فإنَّ ذلك لا ريب في فضله وحُسنه وأنَّه الصراط المستقيم ، وقد ذكر علماءُ الإسلام وأئمَّة الدين الأدعيةَ الشرعيَّة ، وأعرضوا عن الأدعية البدعية فينبغي اتباع ذلك
“Hendaknya seseorang berdoa yang doa-doa yang syar’i yang telah disebutkan Al-Qur’an dan sunnah. Karena, tidak diragukan lagi akan keutamaan dan bagusnya. Itu adalah shirath mustaqim (jalan yang lurus)..." (Majmu’ Fatawa: 1/346 dan 348)
(2)
Akan tetapi berdoa dengan redaksi sendiri juga diperbolehkan; hal ini berdasar kemutlakan hadits Nabi SAW:
لا يزال يستجاب للعبد ما لم يَدْعُ بإثم، أو قطيعة رحِم
“Akan senantiasa dikabulan doa hamba selama tidak berdoa dengan permintaan berisi dosa atau memutus silaturahim.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)****
Oo-
Wallahu A'lam bish shawab, wassalam.
(waiman)
Almaghfirah, 22 Januari 2017.
0 komentar:
Posting Komentar