Senin, 13 Februari 2017

Berkah Harta yang Di Sedekahkan

Suatu saat Aisyah RA menyembelih kambing dan membagi-bagikan dagingnya. Rasulullah kemudian bertanya kepada Aisyah RA: “Adakah yang tersisa?”. Aisyah RA menjawab: “tinggal sepotong paha saja”. Rasulullah SAW menjawab: “Semuanya tersisa kecuali sepotong paha kambing. Hadits ini diriwayatkan oleh Tirmidzi.

Kisah yang sangat menarik, pembelajaran yang penuh bobot dan menjungkirbalikan pandangan materialistik. Dalam pandangan materialistik, akan memandang bahwa dengan zakat, infaq dan sedekah hartanya berkurang. Padahal sebenarnya harta yang sudah dizakatkan, diinfaqkan atau disedekahkan di jalan Allah, harta tersebut akan dijaga bahkan ditambah oleh Allah SWT, ini adalah logika wahyu dan pandangan tauhid.

Seorang yang mensedekahkan hartanya dijalan Allah maka itu adalah harta miliknya yang sudah dijaga oleh Allah, dalam Al-Qur’an diistilahkan dengan istilah Qardhun (simpanan), tepatnya menyimpan hartanya disisi Allah (lihat QS. Al-Baqarah (2) ayat 245). Maka harta tersebut telah disimpan di tempat penyimpanan yang paling aman dan dijaga oleh Dzat yang Maha Kuasa, harta tersebut tidak akan tercuri, terkurangi dan bahkan akan dilipat gandakan.

Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik (menafkahkan hartanya di jalan Allah), maka Allah akan melipat gandakan pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak. Dan Allah menyempitkan dan melapangkan (rezeki) dan kepada-Nya-lah kamu dikembalikan.
(Q.S. Al-Baqarah [2]: 245)

Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.
(Q.S. Al-Baqarah [2]: 261)
Pelipatgandaan harta yang disimpan disisi Allah menurut surat Al-Baqarah ayat 261 itu adalah dikali 7, kemudian dikali 100 kemudian dilipatgandakan lagi setelah itu tanpa disebut angkanya (tidak terbatas). Misalnya, seseorang yang mensedekahkan hartanya dijalan Allah sebut saja 1 juta, maka harta itu sudah pasti menjadi miliknya yang dititipkan disisi Allah, kemudian Allah lipatkan 7 kali menjadi 7 juta, selanjutnya dilipatkan lagi 100 lipatan menjadi 700 juta, dan Allah lipatkan lagi dengan lipatan yang banyak tanpa menyebut angkanya (tidak terbatas).

Pertanyaannya bank mana didunia ini yang mampu menjamin aman seratus persen jika kita titipkan harta kita padanya, dan bank mana yang sanggup melipatgandakan harta kita dengan lipatan yang tak berbatas?.
Inilah rahasianya, dimana Rasulullah SAW bersabda: “Tidak akan pernah berkurang harta yang disedekahkan kecuali ia bertambah…bertambah…bertambah…” (HR. Al Tirmidzi).
Tidak ada orang yang miskin gara-gara berzakat, tidak ada orang yang melarat karena infaq, belum ada ceritanya orang jatuh pailit disebabkan sedekah. Sebaliknya, raihlah harta berlipat ganda dengan jalan Zakat, Sedekah dan Infaq fiiSabilillah.

** wallahu a’alam bishowab *** (waiman)

almukaromah, 13 Februari 2017
Share:

0 komentar:

Posting Komentar