Para Rasul adalah Utusan Allah Ta'ala yang membawa misi Tauhid, firman Allah Ta'ala: "Dan Kami tidak mengutus seorang rasul pun sebelum kamu, melainkan Kami wahyukan kepadanya: "Bahwasanya tidak ada Tuhan (yang hak) melainkan Aku, maka sembahlah olehmu sekalian akan Aku". (QS Al-Anbiya :25)
Dalam ranah praksis adalah "Mengajak masyarakat untuk mengabdi kepada Allah Ta'ala dan menjauhi pengabdian kepada Thaguth". Firman Allah Ta'ala: “Sungguh Kami telah mengutus kepada setiap umat seorang rasul yang mengajak; sembahlah Allah dan jauhilah thaghut.” (QS. an-Nahl: 36).
Seperti Rasul Musa AS yang mengajak masyarakat beribadah kepada Allah Ta'ala sebagai Rabbul Aalamien (QS Al-Qashash : 29-32). Sekaligus mengajak masyarakat untuk menjauhi Thaguth, yang saat itu adalah Fir'aun dan kerajaannya (QS Thoha :24).
Inilah misi abadi seluruh para Rasul Allah yaitu MISI TAUHID, yang dalam ranah praksis adalah ajak masyarakat untuk mengabdi kepada Allah Ta'ala dan jauhi pengabdian kepada Thaguth:
[1] Nabi Nuh ‘alaihis salam
Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Sungguh Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya, maka dia berkata; Wahai kaumku, sembahlah Allah tiada bagi kalian sesembahan selain-Nya.” (QS. al-A’raaf: 59).
[2] Nabi Hud ‘alaihis salam
Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Dan kepada kaum ‘Aad, Kami utus saudara mereka yaitu Hud. Dia berkata; Wahai kaumku, sembahlah Allah tiada bagi kalian sesembahan selain-Nya.” (QS. al-A’raaf: 65).
[3] Nabi Shalih ‘alaihis salam
Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Dan kepada kaum Tsamud, Kami utus saudara mereka yaitu Shalih. Dia berkata; Wahai kaumku, sembahlah Allah tiada bagi kalian sesembahan selain-Nya.” (QS. al-A’raaf: 73).
[4] Nabi Syu’aib ‘alaihis salam
Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Dan kepada kaum Madyan, Kami utus saudara mereka yaitu Syu’aib. Dia berkata; Wahai kaumku, sembahlah Allah tiada bagi kalian sesembahan selain-Nya.” (QS. al-A’raaf: 85).
[5] Nabi Ibrahim ‘alaihis salam
Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Sungguh telah ada teladan yang baik pada diri Ibrahim dan orang-orang yang bersamanya, yaitu ketika mereka berkata kepada kaumnya; Sesungguhnya kami berlepas diri dari kalian dan dari segala yang kalian sembah selain Allah. Kami ingkari kalian dan telah nyata antara kami dengan kalian permusuhan dan kebencian untuk selamanya sampai kalian mau beriman kepada Allah saja.” (QS. al-Mumtahanah: 4).**** (Wakariem at Almukaromah, 11 April 2017)
0 komentar:
Posting Komentar