Sabtu, 18 Februari 2017

Ragam hati

Hati ibarat raja, Raja dalam sistem diri manusia. Baik dan buruknya manusia sangat dipengaruhi oleh kualitas hatinya. Jika hatinya baik akan baik pula seluruh sistem dirinya, namun jika buruk, buruk pula sistem dirinya.


Berdasarkan petunjuk QS Al-Baqarah ayat 1-20, hati manusia itu terbagi kepada 3 macam kualitas hati. Pertama: Hati yang bersih (Qalbun salim), Kedua: Hati yang Mati (Qalbun Mayyit), Ketiga: hati yang berpenyakit (Qalbun Mariedl).


Qalbun Salim (Hati yang hidup dan sehat)

Qalbun Salim adalah kualitas hati yang hidup dan sehat (tidak berpenyakit hati). Qalbun salim ini milik orang yang beriman dan bertaqwa.

Pemilik Qalbun Salim pasti memiliki jiwa yang sensitif, mudah tergugah jika disebut’ nama Allah (QS. Al-Anfal ayat 2). Karena jiwanya yang sensitif jika disebut nama Allah inilah, yang menyebabkan dirinya ridha diatur dengan aturan dan undang undang Allah SWT, yaitu Al-Qur’an (QS Al-Baqarah ayat 2)

Karena jiwanya dipenuhi Cahaya terang Ilahi, maka jiwanya selalu penuh dengan cinta dan ma’rifat kepada Allah, Taqwa dan tawakkal dalam menempuh karya terbaiknya, optimis dalam menjalani hidup. Selalu syukur ketika mendapat nikmat, dan sabar dalam menerima musibah. Pandai mengatur waktu , husnudzhan kepada Allah dan lain-lainya.


Qalbun Mayyit (Hati yang Mati)

Qalbun Mayyitun adalah kualitas hati yang mati, kaku keras seperti batu. Sejatinya Qalbun Mayyitun ini dimiliki oleh orang kafir, tetapi bisa saja hinggap kepada kaum mukminin.

Pemilik Qalbun Mayyit ini telah dikunci mati hatinya oleh Allah. Sehingga sudah tidak sanggup lagi menerima peringatan-peringatan wahyu (QS Al-Baqarah ayat 6-7)

Qalbun mayyit ini telah membuat pemiliknya menjadi bebal, Dinasehati dengan Qur’an atau tidak tetap tidak berubah. Jiwanya sudah tidak takut lagi dengan peringatan Al-Qur’an dengan neraka dan tidak tertarik lagi dengan kabar gembira surga. Seringkali seruan Allah kepada mereka tidak membuat tergetar jiwanya, mereka kerap cuek dengan segala peringatan dan seruan Allah SWT, lihat juga QS Al-An’am ayat 25, dan QS Fushilat ayat 5.


Qalbun Mariedl (Hati yang Berpenyakit)

Qalbun Maridl adalah kualitas hati yang penuh penyakit. Sejatinya Qalbun Mariedl ini dimiliki oleh orang Munafiq, tetapi bisa saja hinggap kepada kaum mukminin.

Sifat sifat pemilik Qalbun Maridl ini diumpamakan Allah seperti dalam QS Al-Baqarah ayat 17.

Al-Qur’an (hukum Allah) diibaratkan api dikegelapan, sejatinya api itu akan menerangi jalan tetapi yang terjadi malah menerangi dirinya. Sebagai gambaran manusia yang tidak menerima hukum Ilahi secara murni dan konsekwen, ia hanya ingin menjalankan aturan ilahi (Qur’an) sebagian saja; yaitu yang kira kira dapat menerangi dirinya. Menjadikan Al-Qur’an hanya sebagai media mencari kekayaan dan popularitas atau bahkan kedudukan tinggi. Maka Allah menggambarkan bahwa api yang dinyalakan dikegelapan itu dipadamkan cahanya, kini tinggal sifat api yang akan membakar dan mengahnguskan si pemilik hati yang berpenyakit.

Sifat sifat pemilik Qalbun Maridl ini juga diumpamakan Allah seperti dalam QS Al-Baqarah ayat 18.

Air hujan yang sejatinya menyegarkan dan menumbuhkan tetapi malah menjadi hujan lebat yang menghancurkan dan membinasakan. Semua itu terjadi karena sipemilik hati yang berpenyakit tidak mau menerima keseluruhan hukum Allah dalam Al-Qur’an.

Diibaratkan dalam kelebatan hujan yang menggelapkan suasana ada suara petir dan cahaya kilat. Pemilik hati yang berpenyakit menjadikan Al-Qur’an sebagai objek penelitian bukan sumber petunjuk hidup. Ia meneliti mana yang menguntungkan seperti cahaya kilat dikegelapan dan mana yang merugikan seperti gelegar petir yang menakutkan. Jika cahaya kilat datang ia baru mau berjalan tapi jika gelegar petir yang menakutkan tiba ia tutup rapat-rapat telinganya.

Marilah perhatikan Firman Allah: “Apakah kamu beriman kepada sebagian dari Al-Kitab (Taurat) dan ingkar terhadap sebagian yang lain? Tiadalah balasan bagi orang yang berbuat demikian daripadamu melainkan kenistaan dalam kehidupan dunia, dan pada hari kiamat mereka dikembalikan kepada siksa yang sangat berat. Allah tidak lengah dari apa yang kamu perbuat.” (QS. Al-Baqarah (2) ayat 85)

Pemilik hati mariedl adalah tipe orang yang pragmatis oportunis. Mereka mau menerima Qur’an selama menguntungkan tujuan bisnis atau keserakahan politiknya, tidak menjalankan Qur’an secara murni dan konsekwen. Tidak mau menegakan hukum-hukum Al-Qur’an dalam segala aspek.****  (waiman)

Almukaromah, 19 Februari 2017
Share:

0 komentar:

Posting Komentar